1. Tujuan [kembali]
a) Untuk mengetahui rangkaian OP-AMP
sebagai detektor non inverting dengan Vref = 0
b) Untuk mengetahui prinsip kerja OP-AMP sebagai detektor non inverting dengan Vref = 0
c) Untuk memahami prinsip kerja dari rangkaian detektor non inverting, yang dapat diterapkan dalam berbagai jenis rangkaian elektronik seperti sensor, amplifier, dan filter.
2. Alat dan Bahan [kembali]
·
RESISTOR
GAMBAR 1. RESISTOR
Resistor merupakan
salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang
mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua
komponen elektronika.Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang
melewatinya (V=IR).Cara menghitung nilai resistor dapat dilihat pada gambar2
dan gambar 3 berikut.
GAMBAR 2. WARNA GELANG RESISTOR
GAMBAR 3. CARA PENGHITUNGAN BESAR RESISTANSI RESISTOR
LANGKAH-LANGKAH :
·
MASUKKAN ANGKA LANGSUNG DARI KODE
WARNA GELANG KE-1 (PERTAMA)
·
MASUKKAN ANGKA LANGSUNG DARI KODE
WARNA GELANG KE-2
·
MASUKKAN JUMLAH NOL DARI KODE
WARNA GELANG KE-3 ATAU PANGKATKAN ANGKA TERSEBUT DENGAN 10 (10N)
·
MERUPAKAN TOLERANSI DARI NILAI
RESISTOR TERSEBUT
CONTOH :
GELANG KE 1 :
COKLAT = 1
GELANG KE 2 :
HITAM = 0
GELANG KE 3 :
HIJAU = 5 NOL
DIBELAKANG ANGKA GELANG KE-2; ATAU KALIKAN 105
GELANG KE 4 :
PERAK =
TOLERANSI 10%
·
MAKA NILAI RESISTOR TERSEBUT
ADALAH 10 * 105 = 1.000.000 OHM ATAU 1 MOHM DENGAN TOLERANSI 10%.
·
OP-AMP
GAMBAR 4. OP-AMP
Penguat operasional atau
yang biasa disebut OP-AMP merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan
sambatan(coupling) arus searah yang memiliki faktor penguatan(gain)
sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
· GROUND
GAMBAR 5. GROUND
Ground adalah titik
kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan
dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.
·
OSILOSKOP
GAMBAR 6. OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
3. Dasar Teori [kembali]
Penguat operasional (Operational
Amplifier) atau yang biasa disebut dengan Op-Amp, merupakan penguat elektronika
yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator,
penguataudio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC,
rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analoglainnya.
Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk
rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat
operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Ada
tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu:
1. Gain tak berhingga.
2. Impedansi input tak berhingga.
3. Impedansi output bernilai 0.
Namun, dalam praktiknya Op-Amp
memiliki Gain dan Impedansi input yang sangat besar namun bukan tak berhingga
sehingga Impedansi output akan sangat kecil hingga mendekati nilai 0.
Gambar 7. Simbol Op-Amp
Dapat dilihat bahwa Op-Amp secara umum memiliki 4
pin, yaitu masukan inverting dengan tanda (-), masukan non-inverting
dengan tanda (+), masukan tegangan positif dan tegangan negatif dan pin
keluaran atau output.
Dalam Op-Amp, terdapat dua perbudaan bagi tegangan
yang diinputkan ke dalamnya. tegangan dapat dimasukan pada masukan inverting
dan juga dapat dimasukkan pada msukan non-inverting.
Pada masukan Inverting tegangan input akan
menghasilkan output dengan beda fasa 180 derjat atau dapat dikatakan gelombang
uotput akan terbalik dari gelombang input.
*. Detektor non inverting *
a. Dengan Vref = 0 Volt
Rangkaian detektor non inverting
Dengan menggunakan persamaan (1) maka Vi
= V1 dan Vref = V2 sehingga bentuk gelombang tegangan output Vo (V0 max =
+/- Vsat = AoL (V1-V2) )
maka:
Bentuk gelombang input dan gelombang output
Adapun kurva karakteristik Input-Ouput (I-O) adalah seperti gambar
77.
Dengan Vi > 0 maka Vo = +Vsat dan sebaliknya
bila Vi < 0 maka Vo = -Vsat.
KURVA Karakteristik I-O
4. Percobaan[kembali]
A. Prosedur Percobaan
- Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
- Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
- Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
- Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja
B. Gambar Rangkaian
1) Rangkaian Detektor non-inverting dengan Vref = 0
b) Tampilan pada osiloskop saat dijalankan
Rangkaian Detektor Non Inverting dengan v = 0 merupakan rangkaian penguat non inverting dengan masukan dari penguat non inverting dari op amp. Sinyal keluarannya sefasa dengan sinyal input nya. Dengan tegangan masukan = 0, den impedansi masukan tak hingga. Pada rangkaian diatas, menggunakan operasional amplifier (Op-Amp) tipe 741 dan menggunakan sumber tegangan AC (sinusoidal) dan menggunakan osiloskop, dimana sinyal input di ukur melalui channel A osiloskop dan sinyal output di ukur melalui channel B osiloskop.
Gambar Rangkaian 2:
Gambar Rangkaian 3:
C. Prinsip Kerja
D. Video
5. File Download [kembali]
Download File HTML (download)
Download Rangkaian non-inverting dengan Vref = 0 (download)
Download Rangkaian Sound Sensor (download)
Download Rangkaian Vibration Sensor (download)
Download Rangkaian UV Sensor (download)
Download Data Sheet LM 741 (download)
Download Data Sheet Resistor (download)
[menuju awal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar